2.1
CHAPTER 14: THE WORLD SYSTEM AND COLONIALISM
Saat ini, kelompok –
kelompok masyarakat yang terisolasi sudah mustahil untuk ditemukan, karena
dalam ribuan tahun, kelompok manusia telah berinteraksi dengan satu sama lain. Modern world system adalah dunia yang
negara – negaranya sudah mandiri dari segi ekonomi dan politik.
Sistem dunia dan
hubungan antar negara di dalamnya dibentuk oleh capitalist world economy. Sebuah sistem dunia melakukan produksi untuk
dijual atau ditukar, dengan fokus utama untuk memaksimalkan keuntungan daripada
memenuhi kebutuhan domestik.
Seorang sejarawan
sosial, Fernand Braudel, mengatakan bahwa masyarakat menganduk bagian yang
berinterelasi menjadi sebuah sistem. Masyarakat adalah sebuah subsistem dari
sebuah sistem yang lebih besar, dengan dunia yang merupakan sistem yang terbesar.
Wallerstein menyebutkan
tiga posisi berbeda di dalam ekonomi:
1.
Core
Core
adalah posisi yang dominan di sebuah sistem dunia, berisi negara - negara yang
terkuat dan powerful. Dengan produksi
teknologi yang mutakhir, produk – produk the
core banyak mengalir ke negara – negara core
lainnya, beberapa juga mengalir ke negara periphery dan semiperiphery. Arrighi
mengatakan bahwa the core memonopoli
sebagian besar aktivitas yang menghasilkan keuntungan, terutama mengontrol
keuangan dunia.
2.
Semiperiphery
Semiperiphery adalah
posisi pertengahan antara core dan periphery. Negara – negara yang termasuk
negara semiperiphery mengindustri.
Seperti negara – negara core, mereka
juga mengekspor hasil industri dan komoditi, namun mereka masih lemah dari segi
kekuatan dan dominasi ekonomi. Misalnya Brazil, sebuah negara semiperiphery yang mengekspor mobil ke
Nigeria (periphery) dan mesin, extrak
jus jeruk, kopi, dan udang ke Amerika Serikat (core).
3.
Periphery
Periphery adalah
negara – negara yang paling lemah dan paling sedikit memiliki hak istimewa.
Aktivitas ekonominya kurang mekanis dibanding negara – negara semiperiphery. Negara periphery memproduksi bahan mentah,
hasil pertanian, dan tenaga kerja untuk negara – negara core dan semiperiphery.
Pada abad ke 15, orang
– orang Eropa meraih keuntungan dari hasil perdagangan lintas samudera, dan
orang – orang dari segala penjuru dunia pergi ke Eropa untuk mendapatkan
pengaruhnya. Pelayaran pertama Christopher Colombus dari Spanyol ke Bahama,
kemudian ke Carribean di tahun 1492 segera diikuti oleh pelayaran – pelayaran
lain. Perjalanan ini membuka jalan untuk pertukaran penduduk, sumber daya,
produk, ide, dan wabah penyakit.
Sebelumnya di Eropa,
masyarakat pedesaan memproduksi sebagian besar kebutuhannya, menanam bahan
makanannya, dan membuat pakaian, perabot, dan perkakas dari produk lokal. 200
tahun kemudian, Inggris menjadi konsumen barang – barang impor. Yang paling
populer adalah gula. Tebu aslinya berasal dari Papua Nugini, dan gula pertama
kali di produksi di India. Iklim di Brazil dan Carribean terbukti ideal untuk
pertumbuhan tebu, sehingga orang – orang Eropa membangun perkebunan disana
untuk memenuhi kebutuhannya akan gula.
Pada abad ke 18, adalah
masa Revolusi Industri, yaitu transformasi dari tradisional ke modern. Benih –
benih masyarakat industrial sudah tumbuh dengan baik sebelum abad ke 18.
Contohnya mesin jahit yang ditemukan di Inggris pada tahun 1589, jauh sebelum
mesin tersebut berperan menguntungkan di pabrik dua atau tiga abad kemudian.
Industrialisasi meningkatkan
produksi di kedua bidang, pertanian dan manufaktur. Industri Eropa berawal dari
sistem manufaktur domestik. Di dalam sistem ini, seorang pengusaha menyediakan
bahan mentah untuk para pekerja di rumahnya kemudia mengumpulkan hasil produksi
yang sudah jadi dari para pekerja. Pengusaha tersebut adalah orang yang
menjangkau beberapa perkampungan, memiliki material, membayar pekerja, dan
mengatur pemasaran.
Sosioekonomik efek dari
industrialisasi bercampur, pendapatan nasional Inggris bertambah tiga kali
lipat dari tahun 1700 sampai 1815 dan bertambah lagi menajdi 30 kali lipat di
tahun 1939. Awalnya, para pekerja pabrik mendapatkan upah yang lebih besar
daripada pekerja yang ada di sistem domestik. Sekarang, pemilik pabrik merekrut
pekerja dari tempat – tempat yang standar hidupnya rendah dan pekerjanya murah.
Kehidupan sosial
diperburuk dengan pertumbuhan daerah – daerah pabrik dan kota industri. Polusi
udara terjadi di kota – kota abad ke 19, perumahan menjadi kacau dan kurang
sehat, air tidak cukup dan sistem selokan yang tidak memadai. Masyarakat
mengalami wabah penyakit yang merajalela dan tingkat kematian penduduk
meningkat.
Marx melihat
stratifikasi sosioekonomik menjadi dua, yaitu kaum borjuis sebagai kapitalis,
dan kaum proletariat sebagai pekerja yang tidak memiliki kekayaan. Kaum borjuis
adalah pemilik pabrik dan perkebunan, sedangkan kaum proletariat adalah orang –
orang yang menjual kemampuan bekerjanya untuk bertahan hidup.
Pada abad ke 19,
serikat perdagangan dan partai sosial mulai memunculkan semangat antikapitalis.
Mereka mengutamakan perhatian untuk pergerakan pekerja di Inggris untuk
menghilangkan anak – anak di bawah umur dari pabrik dan membatasi waktu bekerja
wanita dan anak – anak.
Pada abak ke 19 pula,
ketertarikan bisnis masyarakat Eropa memulai pencarian pasar, sehingga mulai
terjadi kolonialisme. Kolonialisme adalah dominasi politik, sosial, ekonomi,
dan kebudayaan dari sebuah wilayah beserta penduduknya oleh sebuah kekuatan
asing untuk jangka waktu tertentu.
Seluruh negara, beserta
kelompok – kelompok sosialnya dan divisi – divisi di dalamnya, merupakan hasil
penemuan kolonial. Ratusan kelompok etnis dan suku juga merupakan pendirian
kolonial. Interaksi antara masyarakat Eropa dengan masyarakat yang mereka
kolonisasi disebut postcolonial.
The Second World
Label
“Dunia Pertama”, “Dunia Kedua”, dan “Dunia Ketiga” mewakili kelompok, walaupun
bersifat etnosentris, cara ini cara untuk mengklasifikasikan suatu bangsa.
Dunia pertama menunjukkan kepada demokrasi Barat, dunia kedua menunjukkan
kepada komunisme, dunia ketiga menunjukkan kepada sosialis. Melalui proses
klasifikasi ini negara berkembang lebih menuju kepada dunia ketiga.
Communism
Komunisme memiliki arti yang
berbeda-beda, tergantung dari huruf depannya “C” besar dan “c” kecil.
Communism : Komunisme adalah gerakan politik untuk menggulingkan
kapitalisme dan membangun bentuk utuh komunis, seperti di Uni Soviet 1917-1991.
communism : komunisme adalah sebuah
sistem sosial yang dimiliki oleh sebuah komunitas untuk mencapaikebaikan
bersama.
Sistem komunis lebih
condong kearah kerataan pada pemegang kekuasaan dibandingkan kebebasan
individu. Komunisme memiliki ciri khas, yaitu:
a. Partai/aliansi
komunis menguasai disetiap sektor komunis secara detail
b. Hubungan
antar aliansi sangat terpusat dan sangat disiplin
c. Negara
komunis memiliki prinsip milik bersama dibandingkan milik individu
Postsocialist Transitions
Neoliberal
berasumsi bahwa memecahkan rencana Uni Soviet dapat meningkatkan standar dan
kesejahteraan.
The World System Today
Proses
industrialisasi terus berlanjut, peningkatan industrialisasi tiap negara
meningkat terus-menerus. Industrialisasi memicu konsumsi dalam jumlah besar,
pemrokduksian besar-besaran meningkatkan budaya konsumsi. Contoh: Amerika
merupakan negara terbesar dalam penggunaan sumber daya yang tidak bisa
diperbarui dalam jumlah banyak.
Industrial Degradation
Degradasi
industri terjadi karena masyarakat tidak mau bekerja sama dengan pemerintah dan
karena adanya perang, perbudakan, perampasan, dan kekerasan lainnhya sehingga
perekonomian tidak stabil.
2.2
CHAPTER 15: GLOBAL ISSUES TODAY
Bab ini menggunakan
sudut pandang antropologis untuk membahas isu-isu global, dimulai dengan pembahasan tentang perubahan iklim. Selanjutnya kita
kembali ke isu-isu pembangunan, ancaman penebangan hutan terhadap
keanekaragaman hewan dan tumbuhan di dunia. Selain membahas mengenai ekologi,
dibahas pula mengenai masyarakat, teknologi, keuangan,informasi, gambaran, dan
ideology yang berkontribusi terhadap kebudayaan konsumsi dunia. Globalisasi
meningkatkan antar kebudayaan, melaui media, perjalanan, dan perpindahan yang
akan membawa seseorang dari berbagai lingkungan masyarakat yang berbeda untuk
dapat berinteraksi secara langsung.
GLOBAL CLIMATE CHANGE
Temperatur
permukaan bumi sudah meningkat 1,4oF (0,7oC) sejak 20 abad yang lalu. Hal ini disebabkan
oleh penyusutan gletser serta mencairnya es di kutub merupakan bukti adanya
pemanasan global. Berdasarkan hasil pengukuran secara ilmiah menegaskan bahwa
pemanasan global ini bukan disebabkan oleh peningkatan radiasi matahari namun
penyebab utama yaitu berbagai aktivitas
yang dilakukan oleh manusia.
Efek
Rumah Kaca (greenhouse effect) merupakan
fenomena yang mempertahankan permukaan bumi berada dalam keadaan yang panas.
Tanpa adanya gas rumah kaca kehidupan yang telah ada saat ini tidaka akan
terjadi. Gas-gas rumah kaca itu diantaranya uap air (H2O),
karbondioksida (CO2), metana (CH3), nitrogen (N2O),
halocarbon, dan ozon (O3). Seperti rumah kaca, gas rumah kaca ini memebri
kesempatan untuk sinar matahari masuk serta mempertahankan panas sehingga tidak
keluar dari atmosfer. Semua gas rumah kaca ini meningkat sejak adanya revolusi
Industri.
ENVIRONMENTAL ANTHROPOLOGY
Antropologi
ekologis muncul ditahun 1950-1970an, ilmu ini berfokus pada bagaimana
kepercayaan dan prakeik kebudayaan membantu manusia beradaptasi dengan
lingkungannya dan bagaimana mereka menggunakan elemen kebudayaan mereka untuk
memelihara ekosistem.
Etnoekologi
merupakan seperangkat aturan masyarakat yang mengatur praktek dan pemahaman
mengenai lingkungan, bentuk kebudayaan yang mengatur hubungan lingkungan dengan
manusia serta masyarakat.
Antropologi
Ekologis saat ini cenderung tidak hanya untuk mengerti namun mencari solusi
untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan. Permasalahan ini harus dapat
terselesaikan di tingkat nasional dan internasional.
Global Assaults on Local Autonomy
Pertemuan
budaya-budaya yang terkait kepada perubahan lingkungan mungkin terjadi ketika
perkembangan mengancam orang-orang asli daerah tersebut dan lingkungannya.
Pertamuan budaya-budaya yang kedua terkait kepada perubahan lingkungan manusia
terjadi karena regulasi eksternal membidik kepada konservasi mengkonforntasi
orang-orang asli daerah tersebut dan etnoekologi/lingkungan mereka. Seperti
halnya proyek-proyek pengembangan, skema-skema konservasi mungkin meminta orang
untuk merubah cara-cara mereka demi menuntaskan tujuan-tujuan proyek daripada
tujuan-tujuan lokal.
Deforestation
Penebangan/pengundulan
hutan adalah keprihatinan global. Hilangnya hutan dapat mengakibatkan produksi
gas rumah kaca meningkat, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Kerusakan hutan tropis juga merupakan faktor utama dalam hilangnya
keanekanragaman hayati global.
Risk Perception
Ahli
antropologi bekerja untuk merencanakan dan menjalankan kebijakan yang ditujukan
pada pelestarian lingkungan. Salah satu tugas ahli antropologi adalah
memperhitungkan tingkat dan sifat dari persepsi resiko dalam banyak kelompok
dan mengarahkan kesadaran terhadap lingkungan untuk memerangi degradasi
lingkungan.
INTERETHNIC CONTACT
Dengan adanya pergerakan kelompok
manusia, maka akan terjadi kontak antar etnis, yang mengakibatkan adanya
“perubahan sosial” sebagai pertemuan dua kebudayaan yang berbeda. Perubahan
buadaya terjadi melalui :
·
Akulturasi, yaitu mengacu pada perubahan
yang terjadi ketika kelompok manusia mendatangi kelompok lain secara langsung,
kontak yang terjadi antar kedua kelompok akan mengakibatkan perubahan pola
salah satu atau kedua kelompok.
·
Difusi, yaitu adopsi budaya tanpa adanya
kontak langsung. Contoh: westernisasi, misalnya pemakan sushi yang berasal dari
Amerika belum tentu pernah datang ke Jepang.dapat terjadi secara sukarela dan
dipaksa.
·
Akulturasi dapat terjadi secara sukarela dan dipaksa.
Dalam kasus dimana kontak antara masyarakat adat dan pihak luar yang lebih kuat
menyebabkan kerusakan, hal ini terjadi dalam kontak yang sangat karakteristik
kolonialis dan ekspasionis. Orang luar (asing) menyerang atau mengeksploitasi
orang-orang pribumi. Eksploitasi tersebut dapat meningkatkan angka kematian,
mengganggu subsistem, fragmen kelompok kekerabatan, kerusakan sistem dukungan
social, dan mengilhami gerakan-gerakan keagamaan baru, serta adanya represi
sipil yang didukung oleh kekuatan-kekuatan militer. Faktor-faktor tersebut
dapat menyebabkan keruntuhan budaya kelompok (ethnocide) atau kepunahan fisik
(genoside)
Religius
Changes
Kontak
antara pribumi dan pihak luar yang lebih kuat maka pihak yang lebih kuat akan
mengganti adat istiadat, perilaku, bahkan agama dengan ideology dan perilaku
dan agama yang lebih sesuai dengan budaya dan agama dari pihak yang lebih kuat.
Salah
satu contoh di Asia Tengah, Soviet melakuakan penghancuran terhadap mesjid dan
menghapuskan pratek-praktek keagamaan. Di sisi lain, pemerintahan kemiliteran di Sudan pada tahun 1989
meluncurkan kampanye untuk mengubah negara itu lebih dari 35 juta orang, dimana
seperempat bukan Muslim, berubah menjadi negara Islam.
Cultural
Imperalism
Imperialisme
budaya mengacu pada penyebaran dari satu budaya dengan mengorbankan pihak lain
atau pemkasaaan terhadap budaya lain, memodifikasi, menggantikan, atau
menghancurkan biasanya karena pengaruh ekonomi atau politik.
Sebagai
contoh :
Anak-anak
di negara jajahan Perancis belajar sejarah Perancis, bahasa, dan budaya dari
buu teks yang digunakan di Perancis. Sedangkan Tahiti, Malagasi, dan Senegal
belajar bahasa Perancis dengan membaca dari buku-buku tentang “Nenek Moyang
kita Galia”
Sampai
sejauh mana peran teknologi modern, terutama media massa sebagai agen
imperialisme budaya?
Beberapa
pihak melihat teknologi modern berperan menghapuskan perbedaan buadaya,
produk-produk homogeny menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia. Tetapi
yang lain pihak melihat peran teknologi modern memungkinkan kelompok social
(budaya lokal) untuk mengekspresikan diri mereka untuk bertahan hidup. Dengan
kata lain peran media massa sebagai imperialisme budaya tergantung dari
ketahanan budaya masyarakat lokal.
MAKING
AND REMAKING CULTURE
Indegenizing
Popular Culture
Jika
suatu kekuatan budaya memasuki masyarakat baru, maka budaya pendatang akan
disesuaikan dengan budaya lokal. Contohnya : film Ramboo sangat populer pada
masyarakat Aborigin di Padang Pasir Australia, penafsiran masyarakat Aborigin
atas film ramboo sangat berbeda dengan yang dibayangkan oleh pembuat film dan
orang Amerika pada umumnya. Masyarakat Aborigin melihat bhawa Ramboo mewakili
perlawanan dunia ketiga terhadap kulit putih. Hal ini mengekspresikan
ketidaksenangan mereka terhadap hubungan antar ras yang terjadi saat ini.
A
Global System of Images
Media
massa elektronik dapat menyebarluaskan bahkan membantu identitas etnis dan
nasional. Seperti media cetak, televise, dan radio dapat menyebarkan budaya
berbagai daerah dalam suatu negara, sehingga meningkatkan identitas budaya
nasional.
Sebagai
contoh:
·
jaringan televisi terpopuler di
Brasil (TV Globo)dapat mengandalkan
produksi dalam negeri khusunya tenelovela dan menyerap penonton sekitar 80 juta
orang diseluruh Brasil bahkan diekspor lebih dari 100 negara.Program televisi
yang datang dari Amerika Utara tidak dapat bersaing di Brasil, dengan kata lain
program televisi dari luar tidak dapat bersaing dengan program televisi lokal
jika tersedia program televisi lokal yang berkualitas.
·
Dalam survei selama pertengahan 1980-an,
75% pemirsa Nigeria menyukai produksi lokal. Hanya 10% mendukung impor, dan
sisanya 15% menyukai dua pilihan yang sama. Produksi lokal yang sukses di
Nigeria karena program televisi mengangkat mome keseharian dalam kehidupan
masyarakat Nigeria.
A
Global Culture of Consumption
Selain media elektronik, kunci
kekuatan transnasional yang lain adalah keuangan. Perusahaan multinasional dan
kepentingan bisnis yang lain sudah melihat melampaui batas-batas negara untuk
dapat negara untuk dapat berinvestasi dan menarik keuntungan. Ekonomi Amerika
Serikat semakin dipengaruhi oleh investasi asing serta ketergantungan kepada
buruh asing melalui imigrasi pekerja dan ekspor pekerja.
PEOPLE
IN MOTION
Akibat
terciptanya budaya global, perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain
semakin meningkat dan sudah mulai kaburnya batas-batas negara. Pada saat ini
skala perpindahan manusia sudah meningkat secara dramatis.
Salah
satunya kehidupan Dominikan di New York, mereka ditandai sebagai hidup
“diantara dua pulau” yaitu, Manhattan dan Republik Dominika. Banyak migran
Dominikan-seperti migrant dari berbagai negara lainnya yang bermigrasi ke
Amerika Serikat sementara, mencari uang untuk mengubah gaya hidup mereka ketika
mereka kembali ke negara asalnya.
Dengan
begitu banyak orang yang “melakukan perpindahan” unit studi antropologi
memperluas dari masyarakat lokal ke diaspora, yaitu keturunan dari suatu daerah
yang telah menyebar ke banyak negara. Dengan adanya perpindahan tempat ini
muncul sutu permasalahan yaitu seseorang memiliki berbagai identitasnya. Oleh
karena itu muncullah istilah postmodernitas,
menggambarkan waktu dan situasi kita dimana orang-orang berpindah dan
belajar untuk mengelola beberapa identitas tergantung pada tempat dan konteks.
Pada arti yang paling umum, postmoderm mengacu pada kaburnya dan rusaknya
aturan atau standar, kategori, perbedaan, dan batas-batas negara.
INDIGENOUS
PEOPLES
Istilah
serta konsep masyarakat pribumi disahkan secara internasional berdasarkan hasil
konfrensi yang dilakukan oleh United Nations Working Group on Indigenous
Populations (WGIP). Organisasi ini bertemu setiap setahun sekali serta memiliki
perwakilan dari enam benua. Draft dari Declaration of Indigenous Rights, dibuat
oleh WGIP pada tahun 1989, serta disetujui oleh UN untuk didiskusikan pada
tahun 1993. Deklarasi maupun dokumen yang telah dibuat oleh WGIP telah
berpengaruh terhadap pemerintah, NGOs, dan internasional agensi termasuk World
Bank untuk menunjukkan perhatian serta mengadopsi pembuatan kebijakan yang
bermanfaat bagi masyarakat pribumi.
Identity
in Indigenous Politics
Essensialisme
menjelaskan proses melihat identitas sebagaimana yang ditetapkan, nyata, dan
beku, dan menyembunyikan prsoses sejarah dan politik dimana identitas itu
berkembang. Salah satu contoh label etnis “Hutu” dan “Tutsi” di Rwanda.
THE
CONTINUANCE OF DIVERSITY
Antropologi
memiliki peran penting untuk mempromosikan visi sosial, mengenai penghargaan
atas nilai-nilai kemanusiaan serta keanekaragaman budaya. Keberadan antropologi
berperan dalam penghargaan terhadap keberlangsungan persamaan dan perbedaan
diantara manusia di seluruh dunia.
Antropologi mengajarkan bahwa respon adaptive manusia lebih fleksibel daripada species lainnya.
Kebudayaan, institusi, nilai, dan adat istiadat akan selalu mempengaruhi
adaptasi berikutnya, prduksi keanekaragaman yang berkelanjutan, serta
memberikan ciri yang unik terhadap tindakan dan reaksi dari setiap grup yang
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar